Selasa, 05 Juni 2012

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA (Dispersi Koloid)


Dispersi Koloid
Tujuan :
Untuk mengubah molekul besar (suspensi) menjadi molekul kecil (koloid).
Teori :
Pembuatan sistem koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan memperkecil partikel suspensi yang terlalu besar menjadi partikel koloid, pemecahan partikel-partikel kasar menjadi koloid.
a.    Cara Mekanik
                    Ukuran partikel suspensi diperkecil dengan cara penggilingan zat padat, dengan menghaluskan butiran besar kemudian diaduk dalam medium pendispersi. Contoh: Gumpalan tawas digiling, dicampurkan ke dalam air akan membentuk koloid dengan kotoran air. Membuat tinta dengan menghaluskan karbon pada penggiling koloid kemudian didispersikan dalam air. Membuat sol belerang dengan menghaluskan belerang bersama gula (1:1) pada penggiling koloid, kemudian dilarutkan dalam air, gula akan larut dan belerang menjadi sol.
b.    Cara Peptisasi
                    Pembuatan koloid dengan cara peptisasi adalah pembuatan koloid dengan menambahkan ion sejenis, sehingga partikel endapan akan dipecah. Contoh: sol Fe(OH)3 dengan menambahkan FeCl3. Agar-agar dipeptisasi oleh air.
c.    Cara Busur Bredia/Bredig
                            Pembuatan koloid dengan cara busur Bredia/Bredig dilakukan dengan mencelupkan 2 kawat logam (elektroda) yang dialiri listrik ke dalam air, sehingga kawat logam akan membentuk partikel koloid berupa debu di dalam air.
d.   Cara Ultrasonik
                   Yaitu penghancuran butiran besar dengan ultrasonik (frekuensi > 20.000 Hz)

Alat dan Bahan :
*    Belerang
*    Gula pasir
*    Cawan
*    Spiritus
*    Kertas saring
*    4 gelas kimia
*    Agar-agar
*    Corong
*    Senter
*    Tabung reaksi
*    Sendok the
*    Spatula
Langkah Kerja :
1.       Pembuatan sol  belerang
ü Amatilah 1 sdt belerang, 1 sdt, 1 sdt gula pasir lalu masukkan ke cawan gerus sampai halus. Setelah halus pindahkan ke gelas kimia.
ü Ambillah 1 sdt campuran gula dan belerang kemudian masukkan ke cawan, ditambah 1 sdt gula kemudian gerus. Lakukan sebanyak 4x.
ü Tuangkan sedikit campuran yang terakhir ke gelas kimia yang berisi 50 ml air, aduk.
ü Setelah itu perhatikan efek tyndalnya dengan melewatkan seberkas cahaya.
ü Jika masih ada endapan, saring. Kemudian perhatikan efek tyndalnya.
2.       Penbuatan sol/Gel agar-agar
ü Ambil tabung reaksi isi 1/3 dengan air
ü Tambah 1 spatula agar-agar, kemudian tutup dengan ibu jari dan kocok.
ü Panaskan sampai mendidih               sol agar-agar
ü Dinginkan camporan tersebut     gel agar-agar, kemudian perhatikan efek tyndallnya.
Hasil percobaan:
1.     Pembuatan belerang
Campurkan belerang dengan gula, kemudian digerus sampai halus lalu (sebanyak 4 kali) dan campuran yang terakhir diambil satu sendok lalu campur dengan air sebanyak 50 mL.
2.     Pembuatan sol/gel agar
Campurkan air dengan 1 sendok spatula agar-agar, aduk kemudian panaskan dengan spiritus setelah itu dinginkan.
3.     Campuran minyak dan air
Campurkan minyak dan air sampai terlihat ada batas antara minyak dengan air.
4.     Campuran minyak, air dan sabun
Minyak dan air dicampurkan dengan dengan air sabun sampai minyak tidak terlihat.
Analisis data:
1.     Apa fungsi gula dalam pembuatan sol belerang?
2.     Apa yang terjadi jika suspensi agar-agar dipanaskan?
3.     Mengapa air tidak bercampur dengan minyak?
4.     Apa fungsi sabun dalam pembuatan emulsi minyak dengan air?
5.     Mengapa proses percobaan diatas digolongkan sebagai cara dispersi?

Jawaban :
1.     Berfungsi sebagai emulgator, artinya mengikat partike-partikel koloid hidrofob agar tidak terjadi koagulasi atau penggumpalan (menyatukan)
2.     Maka akan terdapat gelembung-gelembung gas, karena agar-agar mendidih, dan terdapat efek tyndall walaupun tidak jelas.
3.     Karena massa jenis air lebih besar di banding minyak.
4.     Sebagai emulgator untuk menstabilkan dan menyatukan air dengan minyak agar mudah menyatu dan tidak terjadi koagulasi/pengendapan.
5.     Karena proses percobaan di atas menghaluskan partikel dispersi menjadi partikel berukuran koloid, sedangkan yang dimaksud dispersi, yaitu mengubah partikel-partikel suspensi menjadi koloid.

Kesimpulan:
          Berdasarkan percobaan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa cara dispersi adalah proses penghabisan atau pengubahan partikel suspensi menjadi partikel koloid. Gula dan sabun di sini berfungsi sebagai emulgator atau koloid  pelindung untuk mengikat partikel-partikel agar tidak terjadi pengumpalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar