Rabu, 30 Mei 2012

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (Uji Indra Penglihatan)

Uji Indra Penglihatan

Tujuan                          : Mengetahui jarak titik buta
Alat dan Bahan         : Kertas ukuran 13 x 7 cm
                                          Meteran
                                          Spidol
Cara kerja                     :
1.     Membuat tanda tambah (+) dan tanda minus (-) masing-masing diameter 0,5 cm pada kertas. Usahakan kedua tanda tersebut memiliki jarak 9 cm.
2.     Salah seorang teman memegang kertas 60 cm ke depan.
3.     Menutup mata kiri dengan tangan kiri dan pusatkan pandangan mata kanan pada tanda (+).
4.     Mendekatkan kertas secara perlahan sehingga perangkat percobaan mendekat ke wajah. Memerhatikan kedua tanda masih tampak jelas.
5.     menarik lebih dekat lagi hingga pada jarak tertentu tanda mines (-) menjadi tidak tampak.
6.     Mengukur jarak antara titik pandangan (mata) dengan perangkat percobaan dan catat.
7.     Mengulangi percobaan yang sama dengan cara yang berbeda, mata kanan ditutup, sedangkan mata kiri berkonsentrasi memperhatikan tanda tanda mines (-).
 
Teori :
Bintik buta adalah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata. Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat benda
          Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina.

Tabel Hasil Pengamatan :
No
Nama
Jarak tanda (-)

Hilang
Mata kiri
Tampak kembali
Mata kiri
Hilang
Mata kanan
Tampak kembali
Mata kanan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
A.Chandra Purnama
Melisa
Sri Wahyuni
Nurul Afia
Lisdahlia Juanda
Ria Rezky
Anugrah
35,6
31,6
32,3
34
37,3
47,3
39,3
28
26,6
25
25,6
25,3
38,6
32,3
38,3
32,3
31
33,3
35
40
37
29,6
23,3
22,6
24,3
27
33,3
30,6

Pertanyaan :
1.     Mengapa salah satu tanda menjadi hilang dari pandangan ?
2.     Pada jarak berapa tanda tersebut hilang dari pandangan ?
3.     Adakah perbedaan antara pengamatan dengan menggunakan mata kanan dan mata kiri?
4.     Samakah jarak titik buta untuk setiap orang ?
5.     Apakah yan dimaksud dengan titik buta ?

Jawaban :
1.     Salah satu tanda menjadi hilang dari pandangan karena sesempurna mungkin mata kita, pasti terdapat keterbatasan. Terutama pada bintik buta mata, yang tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut tepat di jalur keluar sehingga bila bayangan benda jatuh tepat di bintik buta, maka otak tidak akan mendapatkan sinyal dari mata karena bayangan itu jatuh tidak pada sel-sel yang peka cahaya.
2.     Saat mata kiri ditutup dan memperhatikannya dengan mata kanan, rata-rata tanda (+) hilang pada jarak 35  cm dari mata.
3.     Ada perbedaan antara pengamatan dengan menggunakan mata kanan dan mata kiri. Mata kanan lebih peka dari pada mata kiri. Namun, dilihat secara umum, tidak terdapat perbedaan yang terlalu signifikan dari beberapa pengukuran. Sehingga dapat dikatakan bahwa antara mata kanan dan mata kiri tidak ada perbedaan. Perbedaan di atas dapat disebabkan karena kurang ketelitian dalam pengukuran maupun kurangnya konsentrasi.
4.     Jarak titik buta untuk setiap orang relative berbeda, tergantung dari kemampuan mata masing-masing. Tetapi ada juga beberapa orang yang kemungkinan memiliki jarak titik buta yang sama.
5.     Yang dimaksud dengan titik buta adalah suatu daerah di retina mata yang merupakan jalur syaraf penglihatan menuju ke otak, dan tepat di jalur keluar tersebut tidak terdapat sel peka cahaya sehingga bila bayangan benda jatuh tepat di bintik buta, maka otak tidak akan mendapatkan sinyal dari mata karena bayangan itu jatuh tidak pada sel-sel yang peka cahaya.

Kesimpulan :
1.     Titik buta dari setiap orang relative berbeda tergantung kemampuan mata masing-masing.
2.     Titik buta pada mata kanan sekitar 35 cm (diambil dari hasil rata-rata)
3.     Titik buta pada matan kiri sekitar 36 cm (diambil dari hasil rata-rata)
Saran :
1.     Sebaiknya dalam melakukan penelitian, tidak terburu-terburu agar hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan atau direncanakan.
2.     Pada saat melakukan praktikum sebaiknya siswa lebih peka dan memperhatikan hasil dari praktikum.
















1 komentar: